Universitas Muhammadiyah Surakarta menjadi salah satu dari 29 perguruan tinggi (PT) unggul atau terakreditasi A di Indonesia yang terpilih sebagai perguruan tinggi pengasuh terhadap PT yang akreditasinya berada dibawah.
Tugas dari UMS sebagai salah satu PT yang menjalankan “Program Asuh PT Unggul” adalah menjadi PT pengasuh yang membantu meningkatkan mutu perguruan tinggi yang belum berkembang.
Sebanyak lima PT dipilih untuk diasuh UMS yaitu Universitas Sahid Surakarta, Universitas Sultan Fatah Demak, Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe Cepu, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Lombok Nusa Tenggara Barat, serta Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Kalabahi Alor Nusa Tenggara Timur
Program pendampingan diawali dengan kegiatan lokakarya penyusunan dokumen SPMI dan pelatihan audit mutu internal (AMI) di D’praya Hotel Lombok pada tanggal 24-26 Mei 2018 yang diikuti oleh pimpinan, seluruh ketua prodi dan personil penjaminan mutu dari kedua perguruan tinggi asuhan.
Dosen STMIK Lombok NTB dan STKIP Muhammadiyah Kalabahi Alor NTT dan UMS berfoto bersama dalam pelatihan sistem penjaminan mutu internal dalam rangka Program PT Hibah Asuh 2018 di D’praya Hotel, Lombok
Kegiatan Lokakarya SPMI dan AMI di Hotel de’Praya Lombok dengan misi untuk mencanangkan budaya semangat perbaikan mutu internal PT peserta. Lokakarya dimulai dengan pembacaan deklarasi nota kesepahaman dari 2 pimpinan PT asuhan yaitu Aksa Kiri, S.E., M.Pd sebagai pimpinan STKIP Kalabahi Alor dan Ir. H. Ambara mewakili pimpinan STMIK Praya Lombok, deklarasi ini sebagai bagian dari MoU antara 2 PT asuhan dengan UMS sebagai PT Pembina yang akan memastikan budaya mutu ditransformasikan pada setiap aktifitas akademik.
“Melalui kegiatan lokakarya ini, dan nantinya disertai dengan program magang di UMS diharapkan kedua perguruan tinggi mitra kami dapat meningkatkan mutu penyelenggaraan perguruan tinggi sehingga akreditasi seluruh prodi dapat meningkat minimal menjadi B,” kata tutur Hari Prasetyo, Ph.D, Ketua Lembaga Penjaminan Mutu UMS sekaligus Koordinator Hibah PT Asuh 2018.
Selain itu pendampingan ini juga merupakan bagian dari kepedulian UMS sebagai bagian dari institusi Muhammadiyah dalam mendukung program pemerintah khususnya dalam upaya mengembangkan daerah-daerah 3T dalam bidang pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia.
Kegiatan Lokakarya untuk peningkatan Mutu dilanjutkan dengan proses Magang di kampus Universitas Muhammadiyah Surakata selama 10 hari dari tanggal 5 – 14 Juli 2018. Peserta Magang berjumlah 10 (sepuluh) orang yang merupakan perwakilan dari 5 PT Asuhan. Kegiatan yang dilaksanakan pada proses Magang berupa: penyusunan dokumen SPMI, pelatihan dan penyusunan borang akreditasi PS dan PT, dan mengikuti kegiatan audit RPPS UMS.
Dosen STMIK Lombok NTB, STKIP Muhammadiyah Kalabahi Alor NTT, STTR Cepu, UNISFAT Demak, USAHID Solo dan UMS berfoto bersama dalam Program Magang dalam rangka Program PT Hibah Asuh 2018 di Gedung Pusat Siti Walidah-Universitas Muhammadiyah Surakarta
Rangkaian kegiatan Program Hibah PT Asuh dilanjutkan dengan proses Monev Hibah PT Asuh oleh Kemenristekdikti. Acara diselenggarakan di gedung pusat Siti Walidah UMS pada tanggal 5 Oktober 2018. Dokumen PT Asuhan diperiksa oleh tim Asesor untuk mengecek progres dari proses pendampingan PT Asuhan, termasuk pengecekan semua PT Asuhan sudah melakukan upload pemetaan SPMI. Kegiatan monev juga diisi dengan proses hearing PT Asuhan terkait hambatan dan kendala dalam proses peningkatan mutu.
Dosen STMIK Lombok NTB, STKIP Muhammadiyah Kalabahi Alor NTT, STTR Cepu, UNISFAT Demak, USAHID Solo dan UMS beserta TIM MONEV KEMENRISTEKDIKTI (Prof. Dr. Moses L Singgih (Reviewer I/ITS), Dr. Ishartiwi, M.PD (Reviewer II/UNY), Masluhin Hajaz (Kasubdit Penguatan Mutu) dan Mbak Novi) berfoto bersama dalam dalam rangka Monev Hibah PT Asuh Program 2018 di Gedung Pusat Siti Walidah-Universitas Muhammadiyah Surakarta
Proses Monev Tim LJM UMS juga menjadi rangkaian kegiatan Program Hibah PT Asuh. Rencana kegiatan Monev di STMIK Lombok akan dilaksanan di Minggu IV bulan Oktober 2018.
Peningkatan Mutu bukan menjadi kewajiban bagi semua PT, namun merupakan budaya yang harus selalu dipupuk di semua lini di PT.