Praya. – Dalam paparanya kendati baru mengenyam pendidikan formal (menjadi mahasiswa), harus berani memulai wirausaha. Mahasiswa harus mampu mengubah mindset dari pencari pekerjaan menjadi pembuat lapangan kerja.
Demikian diungkapkan Kepala Program Studi Teknik Informatika STMIK Lombok, Sofiansyah Fadli, pada seminar “Membangun Jiwa Kewirausahaan Mahasiswa”, di Aula Kampus STMIK Lombok, Jln. Basuki Rahmat No. 105 Praya Jalan, Jum’at (28/10/2018). Acara yang digagas oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STMIK Lombok, membahas beragam tips, trik dan trend berwirausaha sejak baru menjadi mahasiswa. Menurut dia, semakin dini memulai wirausaha akan semakin baik.
Pemilik usaha RT/RW Net ini mengatakan, mahasiswa jangan malu memulai usaha sejak dini. Ia sendiri mengaku sudah mulai berdagang sejak duduk di bangku kuliah. Kenapa harus sejak mahasiswa? “Pendidikan tinggi tidak menjamin seseorang akan mendapatkan pekerjaan sesuai dengan harapannya. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa jumlah lapangan kerja yang terbatas dan persaingan yang semakin ketat. Oleh karena itu, mahasiswa dituntut harus menyiapkan masa depannya sejak dini, agar mampu bersaing dan tidak menambah deretan pengangguran di negeri ini”, tutur Sofian.
Pertanyaan berikutnya, kenapa harus berwirausaha? “Karena banyak karakter positif yang bisa diperoleh mahasiswa seperti memiliki rasa percaya diri, berani menanggung risiko, memiliki jiwa kepemimpinan, berorientasi ke masa depan, jujur dan tekun, selain itu adalah bisnisnya juga bisa diwariskan. Dengan menjadi wirausaha, bukan hanya bisa mendapatkan penghasilan, dengan berwirausaha kita juga bisa membantu membuka lapangan kerja.
Buatlah sesuatu yang UNIK atau dengan kata lain sesuatu yang Membedakan Kita Dengan Pesaing, mulai dari strategi bisnis, segi kemasan, cara promosi, media pengiklanan dan lain-lain, tuturnya.
“Ingat sekarang jaman sudah maju dan hampir semua serba Online dan Instan, penggunaan teknologi hampir disemua lini kehidupan kita”. Ia menghimbau agar mahasiswa harus berani keluar dari zona nyaman, berani mengambil risiko, dan tampil beda dengan manjajal dunia usaha. Ia mengatakan, menjadi wirausaha tidak butuh bakat dan pengalaman, hanya kemauan untuk belajar dan ketekunan dalam menjalankan usaha. Perlu diingat bahwa Memulai usaha lebih sulit daripada menjalankan usaha.
Memang banyak ketakutan yang dihadapi mahasiswa dan bahkan hampir semua orang pada umumnya saat akan menjajal wirausaha. Mulai dari persoalan modal hingga kesiapan mental. Salah satu solusinya mungkin saja setiap kelas membentuk team atau membuat grup mengumpulkan modal dengan sistem Iuran dan bagi hasil, hal ini dapat memudahkan dalam mendapatkan modal. Tidak ada persoalan yang tidak ada solusinya. Selalu ada jalan selama ada keinginan,” tutur Sofian.